Cara Menghitung Biaya Mengecat Rumah

Dyah Mahasasi Dyah Mahasasi
homify Moderne Wohnzimmer
Loading admin actions …

Waktu terus berlalu. Rumah yang tadinya cantik dan berkilau, lambat laun mulai menua. Warna cat dinding sedikit demi sedikit mulai pudar dan mengelupas di sana-sini. Bila ini terjadi, maka tidak ada solusi lain selain melakukan pengecatan ulang. Meski tidak disertai dengan pembongkaran atau penambahan bangunan secara besar-besaran, mengecat rumah juga perlu biaya yang seringkali tidak sedikit. Berikut adalah ulasan singkat homify, tentang cara menghitung biaya mengecat rumah. Ada juga tips praktis mengecat rumah di bagian akhir artikel ini. 

1. Pilah-pilih cat dinding sebelum mengecat rumah

Saat ini ada banyak sekali cat dinding di pasaran dalam berbagai merek. Namun kualitas cat dinding tidak sama antara satu dan lainnya. Menurut penelusuran homify, kriteria cat dinding berkualitas adalah sebagai berikut: 

1. Tidak mengandung timah hitam atau timbal (Pb) dan merkuri (Hg), karena dua zat ini bisa membahayakan kesehatan. Anak-anak dan bayi yang terpapar merkuri bisa mengalami gangguan kecerdasan dan perilaku;

2. Cat dinding sebaiknya tidak mengandung ppAC (lem putih). Hal ini karena lem akan larut dalam air, sehingga cata dinding yang mengandung lem putih akan mudah terkelupas bila sering terpapar hujan. Selain itu, dinding dengan cat dinidng jenis ini akan meninggalkan bekas putih bila diusap dengan tangan atau bergesekan dengan pakaian atau benda lainnya;

3. Cat dinding berkualitas dapat bertahan minimal 5 tahun sampai pengecatan ulang berikutnya; 

4. Dinding dengan cat berkualitas dapat dibersihkan menggunakan lap basah bila kotor, tidak membekas di tangan, dan tidak mudah terkelupas bila permukaannya diketuk; 

5. Dinding eksterior (luar ruangan) sebaiknya dicat dengan cat dinding yang mengandung double UV protection, agar dinding tidak mudah pudar akibat terpapar matahari dan cuaca ekstrim;

6. Cat dinding tanpa pure elastomeryc polymer acrylic biasanya berkualitas rendah. Selain itu, cat dinding terbaik tidak berbau menusuk hidung, lembut, dan tidak lengket di tangan;

Cat dinding eksterior biasanya lebih mahal daripada cat dinding eksterior mengingat kandungan cat yang memang telah disiapkan untuk menghadapi medan berat, yaitu cuaca dan sinar matahari.

  • Harga cat dinding eksterior termurah adalah cat dinding kemasan 3 liter seharga Rp 68 ribu per kaleng.
  • Yang paling mahal adalah cat dinding eksterior kemasan 20 liter yaitu sebesar Rp 1,2 juta per kaleng.
  • Sementara cat dinding interior dengan kemasan yang sama ditawarkan pada kisaran Rp 65 ribu per kaleng (1 liter) sampai dengan Rp 928 ribu per kaleng (20 liter). 

2. Komponen dan material yang masuk ke dalam perhitungan biaya

Berikut merupakan contoh pekerjaan mengecat tembok kamar tidur. Dan komponen serta material yang masuk ke dalam perhitungan biaya adalah:

-Bahan-bahan pekerjaan pengecatan tembok, seperti plamir, kertas gosok, cat dasar, cat penutup 2x, pengencer cat (air).

-Jasa tukang, tergantung pengecatannya skala kecil atau besar. Jika skala besar jasa cat rumah akan lebih dari 1 orang.


3. Menghitung biaya mengecat rumah

Perencanaan biaya mengecat rumah bukan hanya membantu pemilik rumah menghemat ongkos yang harus dikeluarkan, tapi waktu yang dibutuhkan untuk mengecat rumah. 

- Pertama-tama, hitung luas dinding dengan rumus (2 x panjang x tinggi ruang) + (2 x tinggi x lebar ruang)

- Bila dinding memiliki jendela atau pintu, maka gunakan rumus berikut ini: luas area = luas dinding – luas jendela/pintu. 

- Untuk menghitung volume cat yang dibutuhkan digunakan rumus: luas bidang (dinding) : daya sebar cat (Biasanya tertera di kemasan masing-masing cat).

Mengecat rumah sepintas terlihat mudah dan bisa dilakukan siapapun. Namun pengecatan rumah sebenarnya memerlukan ketrampilan dan pengetahuan khusus. Sangat disarankan untuk meminta bantuan ahli cat agar hasilnya pun lebih sempurna. Saat ini biaya borongan pekerjaan mengecat rumah berkisar antara Rp 15 ribu sampai Rp 30 ribu per meter persegi. 

4. Menghitung volume pekerjaan pengecatan tembok

Volume pekerjaan dihitung berdasarkan luas permukaan tembok yang akan di cat. Cara mencari luas dinding/tembok adalah:

Luas tembok (m2) = (panjang x tinggi dinding) – (lebar kusen x tinggi kusen pintu) – (lebar kusen x tinggi kusen jendela).


5. Rumus biaya pengecatan tembok

Di bawah ini adalah contoh perhitungan pengecatan tembok kamar tidur berukuran 4 m x 3 m.

  • Ukuran bangunan = 4 m x 3 m
  • Tinggi dinding = 3,2 m
  • Pintu = 1 buah pintu swing, kusen ukuran 1 m x 2,3 m
  • Jendela = 1 buah, kusen ukuran 0,8 m x 1,2 m

Tentukan luas akurat dari dinding yang akan dicat:

  • Luas total dinding (4 sisi) = 2 x (4 m x 3,2 m) + 2 x (3 x 3,2 m) = 25,6 + 19,2 = 38,4 m2
  • Luas pintu = 1 x (1 m x 2,3 m) = 2,3 m2
  • Luas jendela = 1 x (0,8 m x 1,2 m) = 0,96 m2
  • Luas tembok = 38,4 – 2,3 – 0,96 = 41,54 m2

Selanjutnya, mengalikan luas tembok dengan harga per meter persegi tembok. Maka total pengecatan tembok baru yang diperlukan adalah :

  • Biaya Tembok = Luas tembok x harga per meter
  • Biaya Tembok = 41,54 m2 x Rp 27.067,50 / m2
  • Biaya Tembok = Rp 1.124.383,95

6. Menghitung kebutuhan cat per meter persegi

Cara menghitung kebutuhan cat dinding rumah kira-kira seperti ini:

Sekaleng cat (ukuran 2,5 liter) bisa digunakan untuk mengecat 27 m2. Maka, jika ruangan Anda seluas 60,34 m2, membutuhkan 2 kaleng cat, karena 60,34 dibagi 27 hasilnya 2,23.

Namun, karena biasanya pengecatan selalu dilakukan dua kali (dua lapis), setidaknya Anda perlu membeli sekitar 5 kaleng cat untuk mengecat ruangan seluas 60,34 m2.

7. Alat dan bahan mengecat rumah

Beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam proses mengecat rumah: 

- Amplas 

- Kertas koran 

- Ember 

- Sarung tangan 

- Obeng

- Semen dan pasir 

- Selotip/ lakban 

- Lembaran kain atau plastisin 

- Cat lateks 

- Rol cat dan penutup rol ukuran 3/8 inci 

- Kuas tua 

- Spakling

- Pisau besar (cetok/ trowel)

- Tray cat 

- Sabun cair 

8. Urutan langkah mengecat rumah

Seperti apakah langkah mengecat rumah? Inilah keterangan dari sumber terpercaya homify: 

1. Sterilkan dinding.

Dinding yang akan di cat harus bersih dari gambar, hiasan, rak dinding, cermin, lukisan, dll. Tutup lantai di sekitar dinding yang hendak di cat dengan kardus bekas atau kertas koran, agar cat tidak menetes mengotori lantai. 

2. Tutup stop kontak

Semua stop kontak yang ada di dinding juga harus ditutup menggunakan selotip atau lakban, agar cat tidak menetes masuk ke dalam lubang stop kontak. 

3. Bersihkan dinding

Coba sentuh dinding dengan tangan, apakah dinding terasa berminyak? Bila ya, artinya dinding harus dibersihkan menggunakan deterjen dan air. Apakah ada banyak serbuk putih menempel di tangan setelah menyentuh dinding? Artinya dinding mengalami pengapuran. Dinding perlu diamplas dan disemprot dengan air, lalu dibiarkan semalam agar mengering sebelum dicat. 

4. Tambal dinding berlubang 

Coba perhatikan, apakah ada lubang di dinding yang akan di cat ulang? Bila ya, tutuplah lubang itu dengan dempul yang bisa diperoleh di toko bahan bangunan terdekat. Lubang harus dibersihkan dulu, setelah itu masukkan dempul ke dalamnya. Kemudian amplas sisa dempul. Bila dempul sudah mengering, cat area yang didempul dengan warna yang sama seperti area di sekitarnya. 

5. Bila lubang di dinding terlalu besar 

Untuk menutup lubang bekas paku yang lebar dan dalam, diperlukan adukan semen, pasir dan air untuk menutupnya. Caranya, lubang yang sudah dibersihkan dibasahi dengan air terlebih dahulu. Lalu masukkan adukan semen dan pasir ke dalam lubang. Tunggu sampai adukan semen dan pasir mengering, kemudian oleskan tipis-tipis semen yang telah dicampur dengan air secukupnya. Ratakan menggunakan cetok/trowel atau pisau besar untuk menghaluskan permukaan dinding. Pengecatan bisa dilakukan setelah lubang yang telah ditutup ini mengering. Cara lainnya adalah menutup lubang menggunakan alkali atau wall sealer. 

6. Warna putih sebagai warna dasar 

Untuk hasil yang memuaskan, gunakan warna putih sebagai warna dasar. Setelah itu mengecat rumah secara keseluruhan bisa dilakukan menggunakan warna sesuai pilihan. Ada yang menyarankan untuk mengecat rumah dengan tiga kali pengecatan agar warna dinding lebih tahan lama. 

9. Penanganan untuk dinding bermasalah

Selain lubang bekas paku di dinding, masalah-masalah berikut ini biasa dijumpai di rumah. Mengecat ulang saja ternyata tidak menyelesaikan masalah, dan harus ditemukan apakah akar permasalahan dinding, agar pekerjaan mengecat rumah tidak sia-sia atau harus diulang lagi dalam waktu beberapa bulan. Inilah beberapa masalah yang dimaksud: 

1. Cat dinding mengelupas 

Bila cat dinding mudah mengelupas bahkan setelah dicat ulang, artinya kondisi dinding lembab akibat rembesan air dari saluran air yang bocor atau konstruksi rumah yang kurang sempurna. Coba perhatikan apakah dinding berdekatan dengan taman. Air yang meresap di dalam tanah di area taman bisa saja merembes naik ke dinding dan mengakibatkan cat dinding terkelupas. Hal lain yang bisa menjadi penyebabnya adalah komposisi semen dan pasir yang kurang sempurna sehingga dinding mengandung garam alkali dan mudah menyerap air. 

Solusinya, sumber kebocoran harus ditangani sebelum mengecat rumah dilakukan. Seluruh lapisan atas dinding harus dibersihkan (dikerok) kemudian lakukan beberapa tahap pengecatan. Pertama, cat dinding dengan cat alkali primer. Setelah benar-benar kering, aplikasikan cat dengan daya rekat dan elastisitas tinggi. Cat yang kami rekomendasikan adalah cat dengan kandungan acrylic, khususnya untuk cat dinding eksterior. 

2. Sudut dinding aus 

Pada awal konstruksi rumah didirikan, area sudut dinding memang sebaiknya dilengkapi dengan tulangan logam atau besi agar lebih kuat. Namun bila sudut dinding sudah terlanjur aus, tulangan logam bisa ditambahkan kemudian dengan bantuan profesional. Bila pekerjaan perbaikan di area ini sudah selesai, keberadaan tulangan logam yang mengganggu pemandangan bisa disamarkan dengan bantuan wallpaper atau kertas dinding. 

Benötigen Sie Hilfe mit einem Projekt?
Beschreiben Sie Ihr Projekt und wir finden den richtigen Experten für Sie!

Highlights aus unserem Magazin